Pemerintah Genjot Percepatan Realisasi Anggaran PEN 2021

Sebagai salah satu instrumen utama yang mendorong pemulihan ekonomi dan penanganan dampak pandemi, pemerintah terus mempercepat realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. Per 6 Agustus, realisasi telah mencapai Rp320,38 triliun, atau sebesar 43 persen dari pagu anggaran Rp744,75 triliun.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengungkapkan, dalam APBN 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran PEN sebesar Rp699,43 triliun, lebih tinggi dibandingkan alokasi pada 2020 sebesar Rp695,2 triliun. Untuk memberikan tambahan dukungan penanganan kesehatan dan perlindungan sosial di tengah peningkatan kasus Covid-19, pemerintah kemudian memperbesar anggaran menjadi Rp744,75 triliun.
Penguatan pagu anggaran PEN sebesar hampir Rp50 triliun tersebut diharapkan dapat menjadi pondasi kuat dalam mendukung pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Terlebih, saat ini terlihat tren perbaikan di berbagai sektor ekonomi.
"Pemerintah terus mempercepat realisasi anggaran PEN untuk menstimulasi usaha rakyat, memberikan perlindungan sosial, penanganan kesehatan, sekaligus mencegah potensi perlambatan ekonomi di kuartal 3 dan 4 tahun 2021. Itu semua adalah proteksi yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini," kata Johnny.
Hingga Selasa (6/8), penyerapan anggaran PEN tertinggi tercatat di klaster perlindungan sosial sebesar Rp94,79 triliun, atau 50,8 persen dari total Rp186,64 triliun. Program yang masuk dalam klaster perlindungan sosial, antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bansos tunai non-Jabodetabek, bansos sembako Jabodetabek, logistik/pangan/sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, dan diskon listrik.
Sementara, penyerapan anggaran PEN tertinggi kedua terdapat pada klaster kesehatan yang mencapai Rp70,32 triliun atau 32,7 persen dari pagu Rp214,95 triliun. Anggaran pada klaster ini di antaranya digunakan untuk program penanganan Covid-19, seperti vaksinasi dan penguatan 3T, iuran jaminan kesehatan, hingga santunan tenaga kesehatan.
Selain kedua klaster tersebut, tiga sektor lain dengan penyerapan terbesar anggaran PEN 2021 secara berurutan adalah klaster dukungan UMKM dan korporasi mencapai Rp55,8 triliun atau 34,4 dari pagu Rp162,40 triliun; klaster insentif usaha mencapai Rp51,15 triliun atau 81,4 persen dari pagu Rp62,83 triliun; dan
klaster program prioritas, mencapai Rp48,32 triliun atau 40,8 persen dari pagu Rp117,94 triliun.
Johnny menambahkan, pemerintah akan terus mendorong akselerasi penyerapan anggaran PEN 2021, juga memonitor, memitigasi setiap kendala, dan memastikan
agar realisasi PEN di semester II 2021 berjalan jauh lebih baik, tepat sasaran, dan mencegah agar tidak tertumpuk di akhir tahun.
"Semoga program-program yang memanfaatkan anggaran PEN ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat, khususnya bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19," kata Johnny.
(rea)
Belum ada Komentar untuk "Pemerintah Genjot Percepatan Realisasi Anggaran PEN 2021"
Posting Komentar