Subsidi Pajak Mobil Baru Jadi Pendukung Self Recovery Toyota

Suara.com - Salah satu topik hangat dari Workshop Wartawan Industri 2021 yang diselenggarakan secara daring oleh PT Astra International Tbk., dan Suara.com turut hadir pada Rabu (1/9/2021) adalah self recovery PT Toyota Astra Motor (TAM) di masa pandemi COVID-19 hampir dua tahun terakhir.

Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy menyatakan bahwa kurun 2017 - 2019 kondisi market masih relatif stabil. Kemudian saat badai Corona menghantam pada 2020 terjadi penurunan cukup drastis. Di mana penurunan terjadi mencapai angka sekitar 500.000-an unit atau setengah dari kapasitas produksi di luar situasi pandemi.

"Rata-rata self recovery mencapai angka 30.000-an di kuartal pertama 2021, dengan angka maksimum mencapai 16.000-an," papar Anton Jimmi Suwandy dalam acara daring Workshop Wartawan Industri 2021.

Penjualan mobil di Indonesia pada Mei 2021 turun 30,5 persen dibanding pada April. Foto: Pengunjung menaiki mobil yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). [Antara/Sigid Kurniawan]IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta menawarkan produk yang mendapatkan PPnBM. Sebagai ilustrasi [Antara/Sigid Kurniawan]

Kondisi mulai membaik mulai Maret hingga Juli 2021, di mana tercapai kenaikan hingga menembus angka penjualan 22.000 unit.

Baca Juga: Antisipatif, Petugas Kawal Mobil Swakemudi Toyota e-Palette di Paralimpiade Tokyo 2020

"Situasi yang menggembirakan ini ditandai dengan subsidi support untuk menstimulasi pasar. Sangat kami apresiasi. Ditambah telah tersedianya vaksin COVID-19, keduanya menjadi kombinasi yang membuat penjualan naik," analisa Anton Jimmi Suwandy.

Ditekankannya lagi bahwa sejatinya pasar otomotif meningkat karena PPnBM serta warga telah menjalani vaksinasi.

"Sehingga, produk yang termasuk dalam kelompok LCGC (Low Cost Green Car) yang tidak mendapatkan relaksasi pajak karena sudah dihitung memiliki pajak nol pun memperoleh peningkatan samapai 48 persen," tandasnya.

Selaras dengan PPnBM, berbagai segmen pasar Toyota ikut meningkat. Tren yang diamati pabrikan berlogo tiga ellips ini adalah kategori SUV (Sport Utility Vehicle) yang sangat berkembang lima tahun belakangan.

"Pasarnya di atas 30 persen, dan untuk produk kami, nomor satu diduduki Toyota Raize, dan berikutnya ada Toyota Rush, serta Toyota Fortuner," bilang Anton Jimmi Suwandhy.

Baca Juga: Benarkah Toyota Tengah Menyiapkan Vios Versi Hybrid?

Berkebalikan dengan SUV, pasar MPV mengalami penurunan. Meski juga disebutkannya bahwa pangsa pasarnya masih tetap berada di atas 50 persen.

Untuk MPV umum diduduki oleh Toyota Innova dan Toyota Avanza, sedangkan kategori MPV premium bertengger Toyota Voxy dan Toyota Alphard.

Anton Jimmi Suwandhy mengutarakan, bila relaksasi pajak atau Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100 persen diperpanjang, maka potensi daya serap pasar bisa meningkat.

Terlebih Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah melayangkan usulan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dengan insentif ini ditambah gencarnya vaksinasi, di mana Toyota Indonesia juga ikut serta dalam gerakan percepatan vaksinasi bagi masyarakat umum, maka self recovery produk-produknya akan semakin maksimal.

Belum ada Komentar untuk "Subsidi Pajak Mobil Baru Jadi Pendukung Self Recovery Toyota"

Posting Komentar