Kisah Makam Kucing Peliharaan Pakubuwono X di Sukoharjo Berdiri Kokoh Ditengah Keramaian Kota
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebelum viral di media Sosial, tak banyak yang tau mengenai asal usul batu nisan di trotoar sebelah barat jalan Ir. Soekarno Dusun Tanjunganom, Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo itu.
Barulah setelah KRMT. L. Nuky Mahendranata Nagoro bersama sejumlah pegiat media sosial memosting keberadaan makam tersebut, banyak warga yang mengetahui jika ternyata batu nisan itu merupakan makam Kucing Raja Solo, PB X.
Layaknya makam-makam keramat atau makam para Wali, makam itu juga mulai diziarahi.
Bahkan, ada rombongan dari Jawa Timur yang datang untuk berziarah.
Baca juga: Cerita Tumenggung Alap-alap, Senopati Berkuda Kesultanan Mataram: Makamnya Ada di Gesi Sragen
Baca juga: Rute Menuju Makam Tumenggung Alap-alap di Sragen, Simbol Perlawanan Mataram Jawa Terhadap Belanda
Nah, lantas bagaiamana makam kucing raja itu bisa ada disitu?
TribunSolo.com berhasil mendapatkan keterangan lengkap dari salah satu keturunan Raja Solo.
KRMT. L. Nuky Mahendranata Nagoro yang merupakan keturunan IV atau Canggah Dalem PB X.
Kucing raja Kasunanan Surakarta ini berjenis Candramawa. Bernama Nyai Tembong.
Pada batu nisan tersebut, juga terdapat tulisan aksara jawa yang dibaca Klangenan Dalem Nyai Tembong.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Makam Kucing Peliharaan Pakubuwono X di Sukoharjo Berdiri Kokoh Ditengah Keramaian Kota"
Posting Komentar